BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terjadinya gelombang
elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet.
Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah
Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara
lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua,
medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi)
medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala
induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen
oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum
induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari
kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep
simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu
usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang
berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya
boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan
listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan
antara kelistrikan dan kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik
yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip
ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan
dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama
Hukum Ampere-Maxwell. Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di
atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap
waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan
medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan
medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan
listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang
merambat dalam ruang.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian gelombang elektromagnetik ?
2. Apakah kegunaan gelombang elektromagnetik ?
3. Jelaskan tentang spektrum gelombang elektromagnetik ?
4. Bagaimanakah pemanfaatan gelombang elektromagnetik ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Gelombang Elektromagnetik
James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama
yang menghitung besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa.
Cahaya termasuk gelombang elektro-magnetik. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (ε ) dan permeabilitas ( µ)
zat.
εr =
permeabilitas relatif
εo = permeabilitas udara
Untuk
medium hampa udara, Untuk medium hampa udara, εr dan µr masing-masing sama
dengan 1. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan εo= 8,85 x 10-12 dan µo
= 4x 10-7 diperoleh sebesar c = 3 x 108 m/s. Dengan demikian dapat dihitung
cepat rambat gelombang elektromagnetik pada suatu medium, jika diketahui
permitifitas dan permeabilitas relatifnya.
Hubungan panjang
gelombang () dan frekuensi gelombang (f) dinyatakan dengan rumus
C = cepat rambat gelombang
=
panjang gelombang
f = frekuensi
Hubungan antara medan listrik (E), medan magnet (B), dan
arah rambatan (c) gelombang elektromagnetik dapat ditentukan dengan menggunakan
aturan tangan kiri.
Elektromagnetik dari kata “Elektro” dan “Magnetik”
yang berarti gelombang yang terdiri dari energy Listrik dan Magnet yang
memancar dengan sumber Muatan yang bergerak bolak-balik. System kerja
elektromagnetik merambat dengan system tangan kanan manusia yaitu arah jari
keatas adalah Medan Listrik, arah telapak tangan adalah Medan Magnet, dan arah
jempol adalah arah merambat vektor gelombang.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo
adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena
kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang,
semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi
frekuensinya.
Energi
elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta
pada level yang berbeda-beda.
Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang
gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.
Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.
2. Kegunaan
Gelombang Elektromagnetik
Saat ini hampir semua manusia memiliki peralatan yang
satu ini. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku,
namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi.
Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak
hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti
mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil
foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang
lain padahal mereka saling berjauhan?
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini
adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik
ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja,
melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di
sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya
bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak
dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara
eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere.
Michael Faraday, penemu induksi
elektromagnetik:
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus
listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep
induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan
dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet
sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di
atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam,
James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell,
yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi
hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
James Clerk Maxwell
peletak dasar teori gelombang elektromagnetik:
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik
yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip
ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan
dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama
Hukum Ampere-Maxwell.
Dari
ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya
suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan
medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang
berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan
3. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Gelombang
elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang
frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik sebagaimana gelombang radio atau sinar-X.
Masing-masing
memiliki penggunaan yang berbeda meskipun
mereka secara fisika menggambarkan gejala yang serupa, yaitu gejala gelombang,
lebih khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka dibedakan berdasarkan
frekuensi dan panjang gelombangnya. Gambar di
atas menunjukkan
spektrum gelombang elektromagnetik.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Akan
tetapi, spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis
gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Spektrum gelombang elektromagnetik, menurut ITU berdasarkan besar
frekuensinya dapat dibagi menjadi: Extramely low freguency, Very low freguncy,
low freguency, medium freguensi, high freguency, very high freguency (VHF),
ultrahigh freguency (UHF), superhigh freguency (SHF), extremely high freguency
(EHF), dan tremendously high freguency (THF).
4.
Pemanfaatan
Gelombang Elektromagnetik
Pemanfaatan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dalam
Kehidupan- Jauh sebelum Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik, cahaya
telah dipandang sebagai gelombang. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu jenis
gelombang apakah cahaya itu. Baru setelah adanya hasil perhitungan Maxwell
tentang kecepatan gelombang elektromagnetik dan bukti eksperimen oleh Hertz,
cahaya dikategorikan sebagai gelombang elektromagnetik. Tidak hanya cahaya yang
termasuk gelombang elektromagnetik melainkan masih banyak lagi jenis-jenis yang
termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik telah
dibangkitkan atau dideteksi pada jangkauan frekuensi yang lebar. Jika diurut
dari frekuensi terbesar hingga frekuensi terkecil, yaitu sinar gamma, sinar-X,
sinar ultraviolet, sinar tampak (cahaya), sinar inframerah, gelombang mikro
(radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Gelombang-gelombang ini
disebut spektrum gelombang elektromagnetik.
Berikut adalah pemanfaatan gelombang elektromagnetik pada spektrum tersebut:
Ø Sinar
Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang
elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar atau panjang gelombang
terkecil. Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam rentang 1020
Hz sampai 1025 Hz. Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan
inti radioaktif. Inti atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom
unsur lain yang stabil dengan memancarkan sinar radioaktif, di antaranya sinar
alfa, sinar beta, dan sinar gamma. Di antara ketiga sinar radioaktif ini, yang
termasuk gelombang elektromagnetik adalah sinar gamma. Sementara dua lainnya
merupakan berkas partikel bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar
alfa dan sinar beta, sinar gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi
sehingga dapat menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter. Sekarang, sinar
gamma banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, diantaranya untuk mengobati
penyakit kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain itu, sinar gamma
dapat digunakan untuk melihat kerusakan pada logam.
Ø Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Röntgen. Nama ini
diambil dari penemunya, yaitu Wilhelm C. Röntgen (1845 – 1923). Sinar-X
dihasilkan dari peristiwa tumbukan antara elektron yang dipercepat pada beda
potensial tertentu. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk
melihat struktur tulang yang terdapat dalam tubuh manusia. Jika Anda pernah
mengalami patah tulang, sinar ini dapat membantu dalam mencari bagian tulang
yang patah tersebut. Hasil dari sinar ini berupa sebuah film foto yang dapat menembus
hingga pada bagian tubuh yang paling dalam. Orang yang sering merokok dengan
yang tidak merokok akan terlihat bedanya dengan cara menyinari bagian tubuh,
yaitu paru-paru. Paru-paru orang yang merokok terlihat bercak-bercak berwarna
hitam, sedangkan pada normalnya paru-paru manusia cenderung utuh tanpa bercak.
Ø Sinar
Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari.
Selain itu, dapat juga dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom.
Jangkauan frekuensi sinar ultraviolet, yaitu berkisar diantara 105
hertz sampai dengan 1016 hertz. Sinar ultraviolet dapat berguna dan
dapat juga berbahaya bagi kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dapat
dimanfaatkan untuk mencegah agar bayi yang baru lahir tidak kuning warna
kulitnya. Selain itu, sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari dapat
merangsang tubuh manusia untuk memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk
kesehatan tulang. Sinar ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di
atmosfer Bumi (pada lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar
ultraviolet tidak terlalu banyak sampai
ke permukaan Bumi. Jika hal tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia, terutama pada kulit.
Ø Sinar
Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik yang dapat dilihat dan sangat membantu dalam penglihatan. Anda
tidak akan dapat melihat apapun tanpa bantuan cahaya. Sinar tampak memiliki
jangkauan panjang gelombang yang sempit, mulai dari 400 nm sampai dengan 700
nm. Sinar tampak terdiri atas tujuh spektrum warna, jika diurutkan dari
frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu). Sinar tampak atau cahaya
digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau ditempat yang gelap.
Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan juga pada tempat-tempat
hiburan, rumah sakit, industri, dan telekomunikasi.
Ø Sinar
Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi antara 1011
hertz sampai 1014 hertz. Sinar inframerah dihasilkan dari transisi
elektron dalam orbit atom. Benda yang memiliki temperatur yang lebih relatif
terhadap lingkungannya akan meradiasikan sinar inframerah, termasuk dari dalam
tubuh manusia. Sinar ini dimanfaatkan, di antaranya untuk pengindraan jarak
jauh, transfer data ke komputer, dan pengendali jarak jauh (remote control).
Seorang tentara yang sedang berperang dapat melihat musuhnya dalam kegelapan
dengan bantuan kacamata inframerah yang dapat melihat hawa panas dari
seseorang. Dengan menggunakan kacamata ini dengan sangat mudah seseorang dapat
ditemukan dalam ruangan gelap. Sinar inframerah dapat digunakan juga dalam
bidang kedokteran, seperti diagnosa kesehatan. Sirkulasi darah dalam tubuh Anda
dapat terlihat dengan menggunakan bantuan sinar inframerah. Selain itu,
penyakit seperti kanker dapat dideteksi dengan menyelidiki pancaran sinar
inframerah dalam tubuh Anda.
Ø Gelombang
Mikro
Gelombang mikro dihasilkan oleh rangkaian elektronik yang
disebut osilator. Frekuensi gelombang mikro sekitar 1010 Hz.
Gelombang mikro disebut juga sebagai gelombang radio super high frequency.
Gelombang mikro digunakan, di antaranya untuk komunikasi jarak jauh, radar
(radio detection and ranging), dan memasak (oven). Di pangkalan udara, radar
digunakan untuk mendeteksi dan memandu pesawat terbang untuk mendarat dalam
keadaan cuaca buruk. Antena radar memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pemancar
gelombang dan penerima gelombang. Gelombang mikro yang dipancarkan dilakukan
secara terarah dalam bentuk pulsa. Ketika pulsa dipancarkan dan mengenai suatu
benda, seperti pesawat atau roket pulsa akan dipantulkan dan diterima oleh
antena penerima, biasanya ditampilkan dalam osiloskop. Jika diketahui selang
waktu antara pulsa yang dipancarkan dengan pulsa yang diterima Δt dan kecepatan
gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s, jarak antara radar dan benda yang
dituju (pesawat atau roket), dapat dituliskan dalam persamaan berikut
s = ½ c.Δt
dengan: s = jarak antara radar dan benda yang dituju (m),
c = kecepatan gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s),
dan
Δt = selang waktu (s).
Angka 2 yang terdapat pada Persamaan muncul karena pulsa
melakukan dua kali perjalanan, yaitu saat dipancarkan dan saat diterima. Saat
ini radar sangat membantu dalam pendaratan pesawat terbang ketika terjadi cuaca
buruk atau terjadi badai. Radar dapat berguna juga dalam mendeteksi adanya
pesawat terbang atau benda asing yang terbang memasuki suatu wilayah tertentu.
Ø Gelombang
Radio
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar gelombang
ini. Gelombang radio banyak digunakan, terutama dalam bidang telekomunikasi,
seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang
elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki
panjang gelombang terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio
dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus
bolak-balik pada kawat. Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat
ini, dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan
dari antena pemancar (transmitter) dan diterima oleh antena penerima
(receiver). Jika dibedakan berdasarkan frekuensinya, gelombang radio dibagi
menjadi beberapa band frekuensi. Nama-nama band frekuensi beserta kegunaannya
dapat Anda lihat pada tabel berikut ini.
Rentang
Frekuensi Gelombang Radio, berikut nama band, singkatan, frekuensi, panjang
gelombang, dan Contoh Penggunaan:
1. Extremely Low Frequency(ELF)=(3 –
30GHz),(105 – 104km),Komunikasi dengan bawah laut
2. Super Low Frequency(SLF)=(30 –
300GHz),(104 – 103km),Komunikasi dengan bawah laut
3. Ultra Low Frequency(ULF)=(300 –
3000Hz),(103 – 102km),Komunikasi dalam pertambangan
4. Very Low Frequency(VLF)=(3 – 30GHz),(102 –
104km),Komunikasi di bawah laut
5. Low Frequency(LF)=(30 – 300GHz),(10 – 1km) Navigasi
6. Medium Frequency(MF)=(300 – 3000GHz),(1 –
10–1km),Siaran radio AM
7. High Frequency(HF)=(3 – 30GHz),(10–1 –
10–2km),Radio amatir
8. Very High Frequency(VHF)=(30 –
300GHz),(10–2 – 10–3km),Siaran radio FM dan televisi
9. Ultra High Frequency(UHF)=(300 –
3000Hz),(10–3 – 10–4km),Televisi dan handphone
10. Super High Frequency(SHF)=(3 –
30GHz),(10–4 – 10–5km),Wireless LAN
11. ExtremelyHighFrequency(EHF)=(30 –
300GHz),(10–5 – 10–6km),Radio astronomi
Manfaat
Gelombang Elektromagnetik di bidang teknologi (Fisika):
Perlu
diketahui. Rentang/spektrum Gelombang Elektromagnetik (GEM). Terdiri dari
beberapa urutan, yakni sinar gamma, sinar X, ultra violet, cahaya tampak, infra
merah, gelombang mikro, gelombang TV dan gelombang radio, dst dalam urutan ini
frekuensinya makin kecil, tapi panjang gelombangnya makin besar.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu besar peranan gelombang elektromagnetik
yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari
keberadaannya.
Spektrum
elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum
elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau
tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :
Spektrum
elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar
gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan
gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara
historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam
mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt
untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (? = 0,5 mm). Istilah
“spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum
elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang
gelombang saja (320 – 700 nm)[1].
Dan beberapa contoh
spektrum elektromagnetik seperti :
§ Radar (Radio Detection And Ranging),digunakan
sebagai pemancar dan penerima gelombang)
§ Infra
Merah
§ Dihasilkan
dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari struktur
molekul
§ Sinar tampak
§ Mempunyai panjang gelombang
3990 Aº – 7800 Aº.
§ Ultra
ungu
§ Dimanfaatkan untuk pengenalan
unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi.
B.
Saran
Dengan
adanya gelombang elektromagnetik, kita
dimudahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti dibidang kesehatan,
industry, bahkan teknologi. Maka dari itu, sudah selayaknya kita menggunakannya
serta memanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin gelombang elektromagnetik
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
Tim Redaksi Pustaka
Setia. 2005. Panduan SPMB Ipa 2006. Bandung: Pustaka Setia
·
Jones, E.R dan
Chiulders, R.L. 1994. Contemporary Collage Physics, Second Edition. New York:
Addison Wesley Longman.
MAKALAH fisika
gelombang elektromagnetik
NAMA : Alfiana Ramadhani
KELAS : X4
NIS : 15043
NO.URUT :
02
SMA NEGERI 1
WATAMPONE
TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Atas berkat dan rahmat-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sengan baik dan tepat pada waktunya
yang berjudul “GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat banyak mendapat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Baik berupa bantuan material maupun dorongan
moril yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Untuk itu, penulis berkewajiban untuk menyampaikan
banyak ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Selain itu, penulis
menyadari bahwa makalah
ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kata “sempurna”. Karen itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang
sifatnya membangun demi untuk p`enyempurnaan makalah ini.
Namun, kami tetap berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para pelajar.
Penulis
pun tak lupa ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru FISIKA kami, yaitu Bapak Drs.Usman Abdullah
yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Demikian lah yang dapat penulis sampaikan. Lebih dan
kurangnya mohon dimaafkan.
Semoga Allah
SWT, memberikan pahala kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam rangka
penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya. Amin.
Watampone, Juni
2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………..………i
Kata
Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar
isi........................................................................................................................................iii
Bab
I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang............................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah.......................................................................................................1
Bab
II
Pembahasan
A.
Pengertian Gelombang Elektromagnetik………………………………………….2
B. Spektrum
Gelombang Elektromagnetik..................................................................3
C.
Perbedaan Gelombang Elektromagnetik dan Gelombang
Mekanik…………….9
D.
Kegunaan Gelombang
Elektromagnetik…………………………………………12
E.
Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik…………….………………………..13
Bab III
Penutup
A.Kesimpulan...................................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................................21
DaftarPustaka…………………………………………………………………………..22
izin copas ya :)
ReplyDeletesyukron
ReplyDeletenumpang copy ya mbaak!!!
ReplyDelete