This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, December 31, 2015

Cara Mengubah Background GRUB Dengan Gambar

Secara default, background Grub kebanyakan berwarna polos. Nah bagi Anda yang bosan dengan background yang itu - itu saja, Anda dapat mengubahnya dengan gambar sesuai keinginan Anda.
menganti background bootloader.. ikuti langkah dibawah ini ..

Cara Mengubah Background GRUB Dengan Gambar

  1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pilih gambar yg akan dijadikan sebagai background bootloader.
  2. Setelah itu kita harus mengedit gambar/foto yang kita inginkan terlebih dahulu , kenapaaa??? agar foto yang di jadikan sebagai background tidak kelihatan pecah-pecah atau rusak begitu deh.
Cara mengedit foto menggunakan GNU :
- Klik kanan gambar yang dipilih.
- Kemudian pilih Open With GNU Image untuk memanipulasi program
- Klik Image lalu pilih Scale Image , lalu ubah ukuran image –nya seperti gambar dibawah ini kemudian klik Scale.
 
-Setelah ukuran image diubah, selanjutnya klik Image>Mode>Indexed Color Conversion kemudian Ubah Maximum number of color menjadi 14 kemudian convert .

- Setelah perubahan bit selesai, selanjutnya menyimpan gambar  klik Menu File > Save As > Ubah Format gambar menjadi dari “.png” menjadi “.xpm” klik OK.
-selesai , selanjutnya kembali ke terminal

3. Masuk ke superUser
4. Setelah itu ketikkan perintah vi boot/grub/menu.lst 
  
enter , dan muncul tampilan sprti ini : 


5.Jika ingin memberi password atau mengatur proses boot-nya silahkan baca postingan saya yang berkaitan dengan bootloader . berikut linkya http://alfina30.blogspot.co.id/2015/12/bootloader-dengan-password.html

6.oke, setelah itu lanjutkan ke tempat foto yang telah disimpan tadi, karena saya menyimpannya di desktop maka peintahnya yaitu cd /home/OS09/desktop/. Untuk mengetahui tempat kita sekarang berada adalah perintah pwd.
7.Selanjutnya mengecek gambar yg telah dimanipulasi tadi untuk di jadikan sebagai bahan bootloader

8.ketik “gzip [nama file gambar yg dimanipulasi].xpm untuk meng-convert gambar.

Setelah itu copy gambar dengan menggunkan perintah cp [nama file gambar].xpm.gz /boot/grub/.
 
9.Kemudian ls /boot/grup/ untuk melihat list pada direktori
10.Selanjutnya masuk lagi di tampilan vi untuk mengubah tampilan spalshimage nya

ubah splash image menjadi nama file gambar yang telah disimpan tadi.


11.Simpan dan keluar. Kemudian reboot. Maka komputer dengan sendiri melakukan reboot ulang. 
  
Maka penampakannya seperti ini ;D
 

Saturday, December 26, 2015

Pengertian bootloader dan cara memberikan password pada grub centos

Assalamualaikum , selamat malam para pembaca dan pecinta linux dimanapun berada . Next postingan kali ini saya akan membahas mengenai Bootloader , what is that ? bukan sepatu boot , langsung baca deh lol

Bootloader yaitu program yang dimuat dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel . Kernel akan melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya . Seperti , saat kita menggunakan 2 sistem operasi dalam 1 komputer , kita ingin menginstal Centos tapi kita telah menginstal windows 7 di komputer. Apabila centos berhasil terinstall dihardisk , maka secara otomatis centos akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.
Ini yang dimaksud multiple booting
Pada proses booting, program yang dijalankan pertama kali setelah BIOS selesai adalah GRUB (bila telah meng-install Linux). GRUB singkatan dari Grand Unified Bootloader, yaitu program kecil yang menampilkan pilihan sistem operasi pada saat proses booting sehingga nantinya dapat melakukan multiple
boot. Biasanya default sistem operasi pada menu GRUB adalah Linux Ubuntu. Istilah “default” disini artinya adalah sistem operasi yang akan dijalankan secara otomatis apabila kita tidak memilih sistem operasi lain pada daftar menu GRUB. GRUB dapat di konfigurasi sesuai keinginan. Namun apabila salah dalam pengeditan maka saat booting GRUB tidak akan dapat masuk ke system operasi yang tersedia. Letak konfigurasi GRUB adalah /boot/grub/menu.lst


Konfigurasi Grub
Berikut adalah konfigurasi yang ada di dalam grub. File konfigurasi yang digunakan bisa di /etc/grub.conf atau /boot/grub/menu.lst :
jangan lupa masuk di super user

# Pilihan dari operating system yang dipilih pertama kali, dimulai dari angka 0, dan ketika melebihi dari yang akhir maka akan kembali lagi ke awal
default 0
# Lama dari suatu grub mulai melakukan booting dengan satuan dengan detik
timeout 30 *bisa di ubah sesuai keinginan

# Konfigurasi yang membuat pilihan pada grub menjadi tidak terlihat dan hanya menuju ke OS yang dipilih sebagai default
hiddenmenu

# Konfigurasi dari warna yang digunakan untuk background dan tulisan pada menu grub
color cyan/blue white/blue

# Pada title berisi nama dari OS yang akan dipilih untuk hal ini anda dapat menulis terserah anda
title Centos 6.4

# Pada bagian ini menunjukkan partisi letak dari partisi /boot dimulai dari 0, sehingga hd0,6 berarti pada harddisk pertama di partisi ke 7
root (hd0,6)

# Pada bagian menunjukkan lokasi dari kernel linux, yaitu /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic sedangkan root=/dev/hda7 menunjukkan lokasi partisi root file system, ro menunjukkan bahwa partisi dibuat dalam keadaan read only.
kernel /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic root=/dev/hda7 ro quiet splash

# ini adalah image dari
initrd /boot/initrd.img-2.6.17-10-generic

Memberikan Password pada Grub
Ada beberapa cara peletakkan password dimana berdasarkan letaknya memberikan efek yang berbeda, yaitu :

1. Diletakkan sebelum title, sebagai contoh : 
Hal ini akan menyebabkan menu tidak dapat diubah pada waktu grub ditampilkan. Apabila ingin mengubah menu dengan menekan "e" atau "c" maka pengguna harus menekan tombol "p" terlebih dahulu dan memasukkan password. Tetapi apabila kita ingin booting maka tidak ada masalah, grub tidak akan meminta password.

2.Diletakkan di dalam atau di bawah title dari pilihan OS, sebagai contoh :
Efek dari pemberian password dengan cara ini ketika anda memilih OS dari "centos 6.4" maka akan diminta password agar anda dapat boot ke partisi ini.

3.Diletakkan di luar tetapi memberikan ditambahkan kata "lock" di bawah, contohnya :
Efek dari cara ini akan menyebabkan hal yang sama seperti no. 1 tetapi ketika anda memilih OS "centos 6.4" anda tidak akan bisa booting dan anda akan diarahkan ke menu awal dari grub. Baru akan bisa booting apabila anda memasukkan password pada menu awal dengan menekan tombol "p".


Mengenkripsi Password Grub
Enkripsi adalah suatu cara untuk mengamankan suatu informasi dengan mengacak isi informasi di dalamnya. Dalam hal ini informasinya adalah password. Dan enkripsi digunakan untuk melindungi password dari user yang bisa membaca isi dari file konfigurasi grub anda. Untuk mengenkripsi password pada grub anda dapat menggunakan sistem autentifikasi dengan md5, caranya : 

menginskripsi password

1.Ketikan perintah :
# grub-md5-crypt
Maka anda diminta menuliskan sebuah password, anda masukkan,maka akan muncul hasil dari password yang anda tulis tetapi dalam bentuk terenkripsi.
Sebagai contoh saya berikan password = "password", maka hasilnya $1$n0yMX$LIgHFO4iy3VtDS78x2zv71

2.Kemudian buka file konfigurasi grub di /boot/grub/menu.lst dan ganti password yang belum terenkripsi dengan :
password --md5 $1$n0yMX$LIgHFO4iy3VtDS78x2zv71

3.Sekarang anda bisa restart komputer anda.

Oya, anda harus hati-hati ketika akan mengkonfigurasi BootLoader seperti GRUB . Karena apabila terjadi kesalahan, bisa-bisa anda tidak dapat mem-boot sistem operasi.eek

Semoga bermanfaat !!!!! wink





Monday, December 21, 2015

Backup dan restore pada linux

Hilangnya file-file yang penting sangat mempengaruhi jalannya suatu kegiatan yang bergantung terhadap file tersebut. Dengan backup, ketakutan akan kehilangan file tersebut sedikit berkurang. Ada beberapa hal yang bisa membuat file hilang.
a. Kegagalan Hardware
b. Salah Hapus
c. Pencurian
d. Virus
Apabila terjadi kegagalan hardware, seperti disk yang rusak, jatuh, terkena air. Ini sudah pasti sangat susah untuk dikembalikan. Sebab lainya adalah salah hapus, meskipun salah hapus, beberapa aplikasi ada yg dikhususkan untuk mengembalikan file yang terhapus. Pencurian, secara fisik, akan mengakibatkan hardware dan software ikut hilang. Virus juga bisa merusak file, menghancurkan file tersebut sampai titik di mana file tersebut tidak bisa dikembalikan lagi.

Oleh karena itu, melakukan backup sangatlah penting, dan usahakan tempat penyimpanan backup tersimpan aman. Server cloud atau hardisk eksternal merupakan solusi yang cukup baik.
Ada beberapa cara untuk melakukan backup dan restore di linux , tapi kali ini saya cuma menjelaskan 2 cara. silahkan di serap yang dibawah ini :)

Cara Backup menggunakan Tar
tar adalah layaknya rar. sebuah format arsip file yg di compress. tapi tar ini dipakai di Linux/Unix. cukup rumit, tapi mudah jika dipelajari. biasa nya tar.gz dipakai oleh aplikasi – aplikasi yg di install dari source code. contoh : apache2.tar.gz. berarti kita menginstall apache dari source code. tar juga bisa di pakai untuk back up data. nah disini kita mempelajari dan sampai menguasai tar command di Linux.

syntax
# tar [opsi] [nama file tarball] [folder/file yang akan dikompress]

Membuat backup
-masuk dulu di akun super user
​dibawah ini adalah contoh membuat file backkup direktori

Enter  , maka akan muncul semua file yang akan dibackup di desktop
artinya semua file yang ada di desktop ter-backup dengan nama cobabackup


PilihanDeskripsi
cmembuat arsip sebuah (menulis ke tape)
ttampilan file pada arsip (lihat saja)
xekstrak dari arsip (membaca dari tape dan menulis ke disk)
vverbose - display nama file
zkompres file (menggunakan gzip)
fnama perangkat atau nama file untuk menulis ke
direktori atau filedirektori atau file menggunakan

Contoh berikut mengasumsikan nama perangkat  / dev / st0.
PerintahApa yang dilakukannya
tar cvf / dev / st0 /backup seluruh sistem ke tape
tar cvzf / dev / st0 / binhanya backup direktori / bin ke tape dan kompres
tar tvf / dev / st0melihat isi dari tape
tar xvf / dev / st0mengembalikan seluruh isi rekaman itu
tar xvf / dev / st0 /etc/sendmail.cfhanya mengembalikan file '/etc/sendmail.cf' dari tape
tar xvzf / dev / st0 / binmemulihkan dan uncompress direktori / bin dari tape

Melihat backup
Anda menemukan sebuah file .tar tapi lupa apa isinya? Maka silahkan cek dengan menjalankan perintah berikut:

 

Nanti akan dimunculkan dalam bentuk daftar isi,seperti dibawah ini .


Untuk Restore

untuk melakukan restore sebuah file , hapus dulu file aslinya .



Maka semua file yang telah di hapus tadi , kembali lagi dalam bentuk backupan


sebagai contoh sederhana 


perintah terkait :
cd : masuk ke direktori
ls : melihat daftar isi dari direktori




maka akan terlihat semua isi pada direktori desktop . Kemudian pilih file yang akan di backup
*saya memilih file screenshot
membuat backup file pada file screenshot.png

ini filenya
setelah di backup maka di desktop muncul seperti ini.

klik backupfile yang ada gambar gemboknya . kemudian akan muncul file backupnya dan bisa langsung di lihat..
Melihat isi backup file
maka pada desktop akan muncul isi dari backupfile


CPIO (CoPy I/O)

Agak berbeda dengan ketiga program sebelumnya, cpio baru dapat bekerja jika program tersebut menerima input daftar nama file yang akan di-backup. Itulah sebabnya kita gunakan perintah find. Seperti juga perintah tar, cpio juga tidak menyertakan tanda slash setelah kata Documents. 

Backup menggunakan cpio

Full Backup dengan cpio
# find /home -print | cpio -o > /dev/sdb1
Incremental Backup dengan cpio
# find /home -mtime -1 | cpio -o > /dev/sdb1
Memeriksa Hasil Backup
# cpio -it < /dev/sdb1
Restore File dengan cpio
# cpio -i < /dev/sdb1

cpio mempunyai 3 modus operasi :
1. Modus copy-out, cpio akan menyalin file-file ke dalam arsip. Dalam modus ini cpio akan membaca daftar file 1/1 dari standar input dan akan menulis arsip ke standar output.
2. Modus copy-in, cpio akan menyalin file-file dari arsip ke filesistem atau menampilkan daftar file dari arsip. Arsip dibaca dari standar input.
3. Modus copy-pass, cpio akan menyalin sebuah struktur direktori ke struktur direktori yang lain. Dalam modud ini cpio menyatukan proses cpio-out dan cpio-in dalam satu perintah tanpa memakai file arsip sama sekali.

Opsi-opsi penting perintah cpio sebagai berikut :
-F, –file=archive
menggunakan sebuah file alih2 menggunakan standar ipnut atau standar output

-H format, –format=format
menggunakan format arsip FORMAT, default bin. Nilai yg lain mungkin odc,newc,crc,tar,ustar,hpbin dan hpodc

-i,–extract
menjalankan modus copy-in

-o,–create
menjalankan modus copy-out

-p,–pass-through
menjalankan modus copy-pass

-O archive
menggunakan file arsip alih2 menggunakan standar output

-I archive
menggunakan file arsip alih2 menggunakan standar input

-t, –list
mencetak daftar isi arsip

contoh:
- Untuk menguraikan file dengan nama file yg mengadung kata Linux dan sekaligus membuat direktori jika direktori belum ada :
ubuntu@ubuntu:~$ cpio -i -v –make-directories *Linux* < dokumen.bak

Perintah untuk membuat backup

melihat isi backup










 
Maka akan muncul semua file yang ada di desktop

perintah untuk restore
ingat jika ingin merestor , hapus dulu file yang ingin di restore.

 inilah penampakan betuk dari file yang telah di backup tadi!

Jika di klik , maka terlihat file yang kita ingin backup tadi..


Selamat membaca semoga mengerti ,jangan lupa di follow yak :D