Sunday, May 18, 2014

Kelimpahan dan identifikasi Unsur Periode Ketiga

Kelimpahan dan Identifikasi Unsur Periode Ketiga A.    Natrium1.       Kelimpahan      Natrium terdapat di alam dalam bentuk senyawaan. Natrium termasuk dalam unsur yang mudah ditemukan di alam dan banyak ditemukan di bintang-bintang. Terdapat sekitar 2,6 % unsur natrium dalam kerak bumi. Hal tersebut menjadikan natrium sebagai unsur dengan jumlah terbanyak ke-4 di bumi dalam golongan logam alkali.
      Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.  2.       Sifat Kimia
Nama                                                 : Natrium Simbol                                                : Na Nomor atom                                        : 11 Nomor massa                                      : 22,989 Keadaan standar                                  : Padatan Warna                                                 : Putih keperakan Klasifikasi dalam sistem periodic          : Logam Total isotope                                       : 22 Total isomer                                        : 2 Isotop radioaktif                                   : 19 Isotop stabil                                        : 1 Elektronegatifitas pauli                         : 0,9 Entalpi atomisasi                                 : 108,4 KJ/mol Entalpi fusi                                          : 2,59 KJ/mol Entalpi penguapan                               : 89,04 KJ/mol Panas penguapan                                : 96 KJ/mol Volume molar                                      : 23,7 cm3/mol Jari-jari ionic                                        : 2,23 Å Jari-jari kovalen                                   : 1,54 Å Kristal struktur                                     : CCB kubus berpusat badan 3.       Sifat Fisika
Densitas                                             : 0,97 gr/mLTitik leleh                                            : 97,5°CTitik didih                                            : 883°CPotensial standar                                 : -2,7Koefisien ekspansi liner termal              : 70,6 x 10-5 /KKonduktifitas termal                             : 1,41 W/cmKKonduktivitas listrik                              : 0,21 x 10-6 ohmcmKalor jenis                                           : 1,23 J/gr KTekanan uap                                       : 0,0000143 Pa pada 961°CBentuk                                                : padatan pada suhu standarWarna                                                 : putih keperakan       Selain sifat kimia dan fisika yang ditunjukkan diatas, natrium juga merupakan reduktor kuat karena memiliki harga potensial reduksi yang sangat kecil. Natrium dapat berikatan dengan unsur lainnya melalui ikatan ionik dengan tingkat oksidasi +1. Selain itu, Natrium merupakan logam yang sangat reaktif . Kereaktifan Natrium disebabkan oleh kemudahannya melepas elektron.  Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada logam Natrium diantaranya :·         Reaksi dengan Air
      Natrium dapat bereaksi hebat dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.  Reaksi ini dapat berlangsung pada suhu kamar dan menghasilkan percikan api. Selain itu basa Natrium Hidroksida yang terbentuk merupakan basa kuat. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:Na(s)   +   H2O(l) ® NaOH(aq)  +   H2(g)
·         Reaksi dengan Hidrogen
      Jika dipanaskan natrium dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa hidrida, dimana atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.Na(s)   +   H2(g) ® NaH(s)
·         Reaksi dengan Halogen
      Logam Natrium dapat bereaksi  hebat dengan halogen membentuk garam halida.2Na(s)   +   X2 ® 2NaX(s)
dengan X adalah flouro, kloro, bromo dan iodo·         Reaksi dengan Oksigen
      Logam Natrium bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, peroksida dan superoksida.Na   +    O2 ® Na2O
Na2O  +  O2 ® Na2O2
Na2O2   +   O2 ® NaO2
      Selain itu Natrium bereaksi dengan amonia membentuk Natrium amida, bereaksi dengan naftalen, hidrokarbon aromatik dan aril alkena. Oleh karena kereaktifannya itu, Natrium harus disimpan dalam minyak.  4.       Cara Memperolehnya
      Karena keberadaannya di alam dalam bentuk garam-garam mineral, Untuk memperoleh logam natrium dalam bentuk unsur sangatlah jarang ditemukan. Namun kita dapat memperoleh logam natrium murni melalui proses elektrolisis lelehan NaCl atau yang dikenal dengan proses Downs dengan menambahkan sedikit kalsium klorida. Penambahan kalsium klorida bertujuan untuk menurunkan titik leleh Natrium Klorida tersebut.
      Proses elektrolisis lelehan Natrium KloridaPersamaan reaksi          :  NaCl(l)  ® Na+   +   Cl-
Katoda                          : Na+   +  e ® Na(l)
Anoda                           : 2Cl-  ®  Cl2
Reaksi total                   : Na+    +    2Cl-  ®  2Na  +  Cl2
Dari gambar diatas dapat diperhatikan bahwa :·         Gas Cl2 yangterbentuk di anoda akan melayang melalui lelehan NaCl menuuju corong  permukaan sel
·         Logam natrium  terbentuk di katoda akan bergerak melalui cincin pengumpul natrium yang selanjutnya akan dikeringkan,
·         Diafragma berupa serbuk besi berfungsi untuk mencegah terjadinya ledakan akibat adanya kontak antara logam Na dengan gas Cl2 yang dihasilkan.
 5.       Kegunaan
a.       Penggunaan Senyawa Natrium dalam Kehidupan Sehari-hari
1)       Natrium Klorida (NaCl)
      Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida. Natrium klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium seperti natrium hidroksida. Selain itu natrium klorida juga dipakai dalam industri susu, pengawetan ikan dan daging, mencairkan salju di musim dingin, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, serta sebagai bumbu masak. Natrium klorida atau garam dapur terdapat banyak sekali di seluruh dunia. Selain terlarut dalam air laut (hampir 3%) juga dalam lapisan-lapisan di dalam tanah (garam darat) yang kadang-kadang sampai ratusan meter tebalnya. Garam dapur banyak dihasilkan di Pulau Madura.2)       Natrium Hidroksida (NaOH)
      Natrium hidroksida diperoleh melalui elektrolisis larutan NaCl. NaOh terutama digunakan dalam industri sabun, detergen, pulp dan kertas, pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti NaClO.3)       Natrium Karbonat (Na2CO3)
      Natrium karbonat berasal dari alam yaitu trona. Natrium karbonat juga dapat dibuat dari NaCl menurut proses solvay. Kegunaan natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca. Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, juga digunakan dalam industri pulp dan kertas, industri detergen, dan bahan pelunak air.4)       Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
      Natrium bikarbonat juga disebut soda kue, dikatakan demikian karena jika adonan kue yang mengandung natrium bikarbonat ini dipanggang, maka senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan sehingga empuk. 5)       Natrium Sulfat (Na2SO4)
      Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan asam sulfat dengan pemanasan. Reaksi ini dirancang oleh Glauber Jr dan oleh karena itu Na2SO4.10H2O dinamakan garam Glauber.      Natrium sulfat digunakan oleh industri kertas karena natrium sulfat ini digunakan untuk membuat natrium sulfida yang dapat melarutkan lignin dari kayu sebagai bahan untuk membuat kertas.6)       Natrium Nitrat (NaNO3)
      Natrium nitrat juga disebut sendawa chili, terdapat di alam di perbatasan antara Chili dan Peru. Diduga, bahwa sendawa chili di daerah tersebut terbentuk dari pelapukan tumbuhan laut dan kotoran-kotoran burung dengan pengaruh oksigen dan bakteri-bakteri sendawa.b.       Peranan Natrium dalam Tubuh
      Dalam bentuk mineralnya, natrium merupakan komponen utama yang terdapat pada cairan ekstra seluler tubuh sehingga natrium sangat berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selain itu natrium juga memiliki peranan penting dalam penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus serta berperan dalam pengangkutan zat-zat melalui membrane sel.      Na juga terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh. Sebagian besar natrium diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang diserap oleh lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh darah ke hati, kemudian ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh.       Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldosteron, yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi natrium rendah atau kebutuhan tubuh meningkat, kadar aldosteron akan meningkat dan ginjal lebih banyak menyerap kembali (reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi natrium berlebihan.      Salah satu perannya yang paling esensial adalah untuk menjaga keseimbangan osmotik atau keseimbangan aliran cairan di dalam tubuh, merangsang saraf dan membantu sel-sel untuk metabolism makanan, menjaga fungsi kerja otot jantung,  mencegah penyakit gangguan saraf, serta membantu memenuhikebutuhan ibu dan janin pada ibu hyamil. Akan tetapi, walaupun natrium memegang peran penting untuk kesehatan tubuh, konsumsi yang berlebih tetap harus dicegah karena dapat menimbulkan hipertensi.  B.     Magnesium1.       Kelimpahan       Magnesium (Mg) merupakan unsur yeng kedelapan paling berlimpah & memenuhi 2% daripada kandungan kerak bumi dari segi berat, & merupakan unsur ketiga terbanyak yang terlarut dalam air laut. Magnesium (Mg) banyak dijumpai di alam pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti dolomit (CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit (MgSO4.7H2O).
 
 
 
 
 
2.       Sifat Kimia
Nama unsur                                         : Magnesium
Penemu                                               : Sir Humphrey Davy (1808)
Nomor atom                                         : 12
Massa atom                                         : 24.305 gram.mol-1
Elektronegativitas menurut pauling         : 1.2
Kepadatan                                            : 1.74 gram.cm-3 pada 20oC
Van der waals radius                             : 0.16 nm
Ionic radius                                          : 0.065 nm
Isotop                                                  : 5
Elektronik shell                                     : [Ne] 3s2
Energi ionisasi pertama                         : 737.5 kJ.mol-1
Energi ionisasi kedua                            : 1450 kJ.mol-1
Jari-jari atom,                                       : 1,60
Entalpi Pembentukan, kJ/mol                : 8,95
Entalpi Penguapan, kJ/mol                    : 127,6
 
3.       Sifat Fisika
Densitas                                              : 1,74 gr/mL       
Fase                                                    : Solid
Titik lebur                                             : 650oC
Titik didih                                             : 1107oC
Kapasitas Panas, J/gK                          : 1,02
Potensial standar                                  :  -2.34
Potensial ionisasi, volt                          : 7,646
Konduktivitas kalor, W/mK                    : 156
Massa jenis (mendekati suhu kamar)      : 1.738 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l.                   : 1.584 g·cm−3
Kapasitas Kalor                                    : 24.869 J·mol−1·K−1
 
4.       Cara Memperolehnya
      Untuk membuat magnesium dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
a.       Proses Dow
      Dalam industri, magnesium dibuat dari air laut. Langkah pertama adalah mencampur air laut dengan CaO sehingga magnesium mengendap sebagai Mg(OH)2.
CaO(s)  + H2O(l)  → Ca(OH)2(aq)
Ca(OH)2(aq)  +  Mg2+(aq)  →  Mg(OH)2(s)  + Ca2+(aq)
      Endapan Mg(OH)2 yang terbentuk kemudian disaring dan direaksikan dengan HCl pekat.
Mg(OH)2(s)  +  2HCl(aq)  →  MgCl(aq)  +  2H2O(l)
      Selanjutnya larutan MgCl2diuapkan sehingga diperoleh kristal MgCl2. kristal ini kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l)   +  2Cl-(l)
Katode : Mg2+(l)  +  2e  → Mg(l)
Anode  : 2Cl-(l)               → Cl2(g)  +2e
b.       Reduksi MgO
      Ekstraksi magnesium diproduksi dengan mereduksi MgO dengan pereduksi karbon pada suhu 20000C.
MgO(s)  +  C(s)  → Mg(g)  +  CO(g)
      Selanjutnya campuran gas secara mendadak didinginkan guna mengendapkan magnesium (mencegah reaksi sebaliknya).
c.       Ekstraksi dengan metode reduksi elektrotermal
      Bijih yang digunakan adalah dolomit (CaCO3.MgCO3) sedangkan reduktornya adalah besi-silikon pada suhu 11500C dan tekanan rendah.
CaCO3.MgCO3(s)  →  CaO.MgO(s)  +  2CO2(g)
CaO.MgO(s)  →  Mg(s)  +  CaSiO3(s) +  Fe(s)
 
5.       Kegunaan
      Beberapa manfaat magnesium seperti pada Mg(OH)2 yaitu untuk mengobati penyakit maag dan menetralisir asam lambung, magnesium klorida (MgCl2.6H2O) digunakan dalam pembuatan kain katun, kertas, semen, dan keramik. Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) yang dikenal dengan garam Inggris (Epsom salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik dan obat pencuci perut.
      Magnesium juga dapat dibuat menjadi logam campur. Paduan antara alumunium dengan magnesium dinamakan magnalium, yang merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan ini digunakan untuk membuat  bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture. Oleh karena merupakan reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan dalam pengolahan logam tertentu. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itu digunakan untuk membuat kembang api dan juga untuk blitsz.
 
C.    Aluminium
1.       Kelimpahan
      Aluminium merupakan salah satu unsur yang melimpah di alam khususnya pada kerak bumi, yaitu sekitar 8,1 % berat. Semua unsur Al dari bumi selalu bergabung dengan unsur-unsur lainnya seperti pada kalium aluminium sulfat (KAl(SO4)2.12H2O), aluminium oksida (Al2O3) atau biasa disebut bauksit (Al2O3.2H2O), aluminium silikat yaitu piropilit AlSi2O5(OH), spesartin, Mn3Al2(SiO4)3.
      Aluminium ada di alam dalam bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain :
·         sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika
·         sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)
·         sebagai hidrat misal bauksit
·         sebagai florida misal kriolit
 
2.       Sifat Kimia
a.       Mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif 26,98.
b.       Merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik
c.       Bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
2Al(s) +  3 H2O(l) à  Al2O3(s) +  3 H2(g)
Oksida ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel elektrolistik  è Alumunium anodis.
d.       Alumunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2Al(p) +  6 H+(aq) à 2 Al+(aq) + 3 H2(g)
2Al(p) +  2 OH-(aq) +  2 H2O(l) à 2 AlO2-(aq) +  3 H2(g)     
e.       Reaksi Termit
Sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya
2Al(s) +  Fe2O3(s)  à  Al2O3(c)  +  2 Fe(c)
Kalor yang dihasilkan mencapai 3000 oC
f.        Aluminium bersifat amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
·         Al2O3 +    3H2SO4 Al2(SO4­)3 +      3H2O
·         Al2O3 +    6NaOH            2Na3AlO2 +      6H2O
g.       Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.
h.       Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah sebagai berikut:
1)       Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
2)       Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
3)       Ketahanan Terhadap Korosi
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja lainnya.
4)       Daya Hantar Listrik Yang Baik
Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik karena massa jenisnya  dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.
5)        Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
6)        Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
7)       Kemudahan dalam proses
Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium
8)       Sifat dapat dipakai kembali
Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.
 
3.       Sifat Fisika
Unsur
Alumunium
Simbol
Al
Nomor Atom                               
13
Massa Atom Relatif
26,98
Konfigurasi Elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Titik Didih (oC)
660,4
Titik Leleh(oC)
2467
Rapatan pada 25oC (gram/cm3)
2,70
Warna
Metalik
Energi Ionisasi (kJ/mol)
277,6
Afinitas Elektron (kJ/mol)
42,6
Keelektronegatifan
1,61
Jari-jari Ion
0,51
Jari-jari Atom
1,43
Potensial Elektrode
-1,71
Daya Hantar Panas
2,1
Daya Hantar Listrik
38        10-3
 
 
4.       Cara Memperolehnya
     Pada tahun 1825, Oersted memperoleh aluminium murni dengan cara mereduksi aluminium klorida dengan kalium-merkurium.
AlCl3(s) + 3K(Hg)x(l)  3 KCl(s) + Al(Hg)3x(l)
     Kemudian dengan distilasi, merkurium dapat dihilangkan dan akhirnya diperoleh logam aluminium. Pada tahun 1854, Henri Sainte dan Claire Deville membuat aluminium dari natrium aluminium klorida dengan cara memanaskannya dengan logam natrium.
Pada tahun 1886, Charles Hall mulai memproduksi aluminium dengan proses skala besar seperti sekarang, yaitu melalui elektrolisis alumina di dalam kriolit lebur. Pada tahun itu pula Paul Herault mendapat paten Perancis untuk proses serupa dengan proses Hall. Pada tahun 1980, produksi dunia dengan proses ini mencapai 107 ton. Pada proses ini aluminium diperoleh dengan cara katalis aluminium oksida yang dilarutkan dalam leburan kriolit (Na3AlF6).
     Bahan baku bauksit, masih merupakan campuran aluminium oksida, besi(III) oksida dan silika.  Jadi ada dua tahap dalam produksi aluminium yaitu reaksi pemurnian untuk memperoleh alumina murni dan tahap elektrolisis.
a.       Reaksi Pemurnian:
Al2O3(s) + 2 OH-(aq) + 3 H2O(l)  2[Al(OH)4]-(aq)
SiO2 + 2 OH-(aq) SiO32-(aq) + H2O(l)
2[Al(OH)4]-(aq) + CO2  2 Al(OH)3(s) + CO32-(aq)
2Al(OH)3(s)  Al2O3 + 3H2O
b.       Elektrolisis dibuat dari baja, yang dilapisi grafit. Grafit ini berfungsi sebagai katoda.  Anoda dibuat dari karbon.
Katoda: AlF4- + 3e-  Al + 4F-
Anoda: 2 AlOF54- + C  CO2 + AlF63- + AlF4- + 4 e-
      Secara sederhana, reaksi pada elektroda dapat dituliskan sebagai berikut ;
Katoda: 2 Al3+ + 6 e-  2 Al
Anoda: 3O2-  1O2 + 6 e-
      Oksigen yang terbentuk pada suhu operasi dapat mengoksidasi anoda. Reaksi secara keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut:
2Al2O3(dalamKriolit) + 3 C(s)  4 Al(l) + 3 CO2(g)
c.       Proses Bayer dan Hall Herorult      Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambangyang mengandung aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite,diaspore, dan sebagainya). Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.
 
 
 
 
 
      Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahantambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida pada temperatur 175oC sehingga menghasilkan aluminium hidroksida, Al(OH)3. Aluminium hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang menjadi uap air.      Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult.Proses Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon, membentuk karbon dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih ringan dari pada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah. Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan energi yang cukup banyak. Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per kilogram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya produksialuminium di seluruh dunia.  
 
   
 
 
 
 
 
 
     Diagram Proses Hall-Heroult yang disederhanakan. Perhatikan letak katoda yang berada di dasar wadah, untuk mengantisipasi massa jenis aluminium cair yang lebih tinggi dibandingkan larutan cryolite-alumina
 
5.       Kegunaan
      Berikut adalah contoh penggunaan aluminium.
a.       Di Rumah
      Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai peralatan di dapur.
      Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil.
      Bahkan aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang dekorasi rumah, hingga pagar.
      Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.
b.      Alat Transportasi
      Mode transportasi meliputi udara, air dan darat. Aluminium digunakan secara luas untuk membuat kapal.
      Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.
       Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula alat transportasi lain seperti gerbong kereta api.
       Tidak ketinggalan, aluminium juga banyak terkandung pada badan pesawat terbang.
c.       Mobil
      Aluminium banyak digunakan dalam mobil. Aluminium untuk mobil memiliki sifat termal sekaligus estetika. Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi terbuat dari aluminium. Bagian lain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah bagian lain yang menggunakan aluminium.
d.      Pengemasan
      Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini.
e.      Konstruksi
     Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium.
 
D.    Silikon
1.       Kelimpahan
     Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius.
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone

Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone
 
2.       Sifat Kimia
a.       Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
b.       Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
c.       Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
d.       Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
e.       Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.
 
3.       Sifat Fisika
Nomor atom                                      : 14
Konfigurasi  e                                  : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif                            : 28,0855
Jari-jari atom                                     : 1,46 Å
Titik Didih                                         : 2355 °C
Titik Lebur                                        : 1410 °C
Elektronegatifitas                              : 1,74
Energi Ionisasi                                  : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max                              : 4+
Struktur Atom                                   : Kristal Kovalen raksasa
Wujud                                               : Padat
      
4.       Cara Memperolehnya
      Silikon merupakan salah satu unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan terdapat pada periode 3 golongan 14 yang melebur pada suhu 1410 °C. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. (fungsi silikon dalam pembuatan semikonduktor baca disini sedangkan kegunaan semikonduktor di sini)
      Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) –––→  Si(l) + 2CO2
       Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
      Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) –––→  Si(s) + 4HCl(g)
 
5.       Kegunaan
a.       Dipakai dalam pembuatan kaca
b.       Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
c.       Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
d.       Untuk membuat enamel
e.       Untuk membuat IC
E.     Fosfor
1.       Kelimpahan
      Fosfor termasuk peringkat ke sepuluh dalam kelimpahan unsur, terdapat sebagai fosfat dalam berbagai mineral. Mineral fosfat yang terpenting adalah Ca5(PO4)3F (fluoro apatit) dan Ca5(PO4)3OH (hidroksi apatit).
      Tidak pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. Batu fosfat, yang memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat yang tidak murni dan merupakan sumber penting elemen ini. Deposit yang besar telah ditemukan di Rusia, Maroko, dan negara bagian Florida, Tennessee, Utah, dan Idaho. 
      Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor anorganik yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan tabel berikut :
            No
Nama Senyawa
Ortofosfat:
Rumus Kimia
1
Trinatrium fosfat
Na3PO4
2
Dinatrium fosfot
Na2HPO4
3
Monoatrium fosfot
NaH2PO4
4
Diamonium fosfat
(NH3)2HPO4
Polifosfat:
1
Natrium heksametafosfat
Na3(PO3)6
2
Natrium tripolifosfat
Na5P3O10
3
Tetranatrium pirofosfat
Na4P2O7
 
2.       Sifat Kimia
      Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4 (Gambar 4.7).  Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih piroforik, sangat beracun, titik leleh rendah, lunak, dan reaktif, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
      Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi korek, dsb.
     Fosfor hitam adalah isotop yang paling  stabil dan didapatkan dari fosfor putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa). Fosfor hitam yang mirip dengan grafit, dpat dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih pada tekanan tinggi. Fosfor hitam tidak stabil dan pada pemanasan di atas 550oC berubah menjadi fosfor merah.
3.       Sifat Fisika
Nomor atom                                       : 15
Konfigurasi e-                                     : [Ne] 3s2 3p 3     
Massa Atom relatif                             : 30,97376
Jari-jari atom                                      : 1,23 Å
Titik Didih                                          : 280 °C
Titik Lebur                                         : 44 °C
Elektronegatifitas                               : 2,05
Energi Ionisasi                                   : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max                               : 5+
Struktur Atom                                    : molekul Poliatom
Wujud                                                : Padat
 
4.       Cara Memperolehnya
      Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C          P4 + 6CaSiO3 + 10CO
      Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-kalsium fosfat dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik. Fosfor elementer terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor, bahan utama untuk pupuk super fosfat.
      Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan terekspos pada fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif dengan udara. Alat khusus (forceps) juga perlu digunakan untuk menangani unsur ini karena dapat membakar kulit.
      Ketika terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya sampai 250 derajat Celcius, ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak bereaksi di udara secara mudah seperti bentuknya yang putih. Bentuk ini juga tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap perlu kehati-hatian dalam menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih pada suhu-suhu tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah cukup stabil, menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17o C dan diguankan dalam membuat korek api yang aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.
 
5.       Kegunaan
a.       Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
b.       Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
c.       Pemisah sulfur dari besi dan baja
d.       Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
e.       Untuk membuat lampu kilat
f.        Sebagai katalis reaksi organik
g.       Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
h.       Asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
i.         Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium.
j.         Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat.
k.       Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya.
l.         Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
 
 
 
 
F.     Sulfur
1.       Kelimpahan
       Dalam keadaan bebas, umumnya belerang (sulfur) terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk sentawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida,seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu , belerang juga terkandung dalam gas alam, seperti H2S dan SO2. Sulfur juga hadir dalam berbagai jenis meteorit.
 
 
 
2.       Sifat-sifat Sulfur
      Belerang (sulfur) berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa. Belerang dengan kemurnian  99.999+% sudah tersedia secara komersial.
     Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Sifat Fisika
      Unsur  belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak berbau. pada umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8 C. Bila belerang  dipanaskan  akan mencair dan saat didinginkan menjadi seperti karet . Belerang juga berbentuk molekuler, larut dalam CS2. MOlekul S2 dan S3 ada dalam fase gas. Unsur khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan kuning. Spesi polikation S42+, S64+,S42+ memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah α=2.07 g/cm3, β=1.96  g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K
Sifat Kimia
     Belerang  merupakan unsur  khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan  derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.
 
3.       Cara Memperolehnya
      Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
      Adapun untuk proses ekstraksi sulfur dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a.       Proses Frasch. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
b.       Proses Claus. Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
c.       Pemanasan Pirit. Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. FeS2 → FeS + S
 
4.       Kegunaan
a.       Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai fungisida (anti jamur), fumiga (anti serangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil digunakan sebagai pengawet makanan.
b.       Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2O3.5H2O) digunakan dalam proses pencucian film. Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.
c.       Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuatan garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak, dan pewarnaan tekstil.
 
G.    Chlor
1.       Kelimpahan
      Klor (bahasa Yunani: Chloros, “hijau pucat”), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
 
2.       Sifat Kimia
      Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar, mempunyai titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga bersifat oksidator. Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990).
 
3.       Sifat Fisika
Nomor atom                                    : 17
Konfigurasi  e                                 : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relative                        : 35,4527
Jari-jari atom                                    : 0,97 Å
Titik Didih                                        : -35 °C
Titik Lebur                                       : -101 °C
Elektronegatifitas                             : 2,85
Energi Ionisasi                                 : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max                            : 7+
Struktur Atom                                  : molekul diatom
Wujud                                             : gas
 
 
4.       Cara Memperolehnya
      Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor dan senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan baki kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan peledak, korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun oleh senyawa ini.
 
5.       Kegunaan
a.       Dipakai pada proses pemurnian air
b.       Cl2 dipakai pada disinfectan
c.       KCl digunakan sebagai pupuk
d.       ZnCl2 digunakan sebagai solder
e.       NH4Cl digunakan sebagai  pengisi batere
f.        Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
g.       Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
h.       Dipakai pada berbagai macam industri
H.    Argon
1.       Kelimpahan
      Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan nomor atom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon. 
 
2.       Sifat Kimia
      Argon merupakan gas inert dan tidak dapat bereaksi dengan gas – gas lainnya. Argon bersifat stabil dan tidak bisa berikatan dengan unsur lain karena jumlah elektron di kulit terluarnya pas 8. Argon berada pada golongan VIIIA dalam unsur periodik.
 
3.       Sifat Fisika
Nomor atom                                         : 18
Konfigurasi  e                                     : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif                                : 39,948
Jari-jari atom                                        : 0,88 Å
Titik Didih                                            : -186 °C
Titik Lebur                                            : -189 °C
Elektronegatifitas                                  : -
Energi Ionisasi                                      : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max                                 : -
Struktur Atom                                       : molekul monoatom
Wujud                                                  : gas
 
4.       Cara Memperolehnya
      Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang bertitik didih 90,2 K.
 
5.       Kegunaan
a.       Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
b.       Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
c.       Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
d.       Untuk mendeteksi sumber air tanah
e.       Dipakai dalam roda mobil mewah
 
Tabel Produk yang Mengandung
Unsur Periode Ketiga
 
NO
Produk
Komposisi
Senyawa dengan Komposisi yang Dikenal
Unsur
Rumus Kimia
Nama Kimia
1.
Garam Dapur
·  Iodium 30-80 mg/kg
·  NaCl >83%
·  Air (H2O) 8-10%
·  Oksidasi besi < 10 mg/kg
·  Kalsium < 0,20%
·  Cemaran logam (Tidak Nyata)
Na, Cl, Fe, Ca
NaCl
Natrium Klorida
2.
Pasir Silika
CaO, SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, K2O dan MgO
Si, Ca, O, Al, Fe, Ti, K, dan Mg
Silikon dioksida
SiO2
3.
Batu Bata
Silikat (SiO2) sebesar  ±71%, Aluminat (AlO3) sebesar  ±1,9%, Ferri Trioksida (Fe2O3) sebesar  ±7,8%, Kalsium Oksida (CaO) sebesar±3,4% dan lain-lain
Si, Al, Fe, Ca
-
-
4.
Tanah Liat
39% Oksida Alumina
47% Oksida Silica
14% Air
Al, Si, H2O
Hidrosilikat Alumina
Al2O3 2SiO2 2H2O
5.
Hydro Coco

·  Air kelapa alami (mengandung Na+, K+, Mg2+, Ca2+, vitamin, dan protein)
·  Air
·  Glukosa
·  Pengasam asam malat
·  Perisa kelapa
·  Vitamin C
·  Vitamin B3
·  Vitamin B5
·  Vitamin B6
Na, K, Mg, Ca


6.
Kloroform
10,05 % C, 0,84% H, dan 89,10% Cl
Cl, C, H
CHCl3
Triklorometana
7.
Pasta Gigi
Natrium heksa flourosilikat
F, Na, Si
Na2SiF6
Natrium heksa flourosilikat
8.
Obat Penenang Saraf
Natrium Bromida
Na, Br
NaBr
Natrium Bromida
9.
Pupuk NPK
Nitrogen 15%
Fosfat (P2O5) 15%
Kalium (K2O) 15 %
Sulfur 10%
H2O  2 %
N, P, K, S
NH4H2PO4
Mono Amonium Fosfat



2 comments:

  1. bagaimana meningkatkan gizi anak? go check : http://news.unair.ac.id/2019/07/26/tingkatkan-kualitas-gizi-anak-dengan-kandungan-gizi-natrium-dan-kalium-pada-makanan/

    ReplyDelete