Monday, July 21, 2014

REAKSI LARUTAN ASAM dan LARUTAN BASA



1.  Tujuan Percobaan
Mereaksikan larutan asam dan larutan basa.
2.  Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menggunakan zat yang bersifat asam, basa, maupun netral. Contoh zat-zat asam atau mengandung asam adalah larutan cuka, air aki, dan jeruk. Contoh zat-zat basa atau yang mengandung basa adalah air kapur, sabun, larutan soda, dan detergen. Contoh zat-zat yang bersifat netral atau mengandung zat netral antara lain gula, garam dapur dan alkohol.
Salah satu cara yang paling sederhana untuk menentukan suatu zat bersifat asam atau basa adalah dengan mencicipinya. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Menurut Arrhenius, asam yang dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion H+. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jumlah ion H+ yang ada dalam larutan dapat digunakan untuk meyatakan derajat keasaman. Berdasarkan kenyataan itu, seorang kimiawan Denmark yang bernama Sorensen (1888-1939) mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Huruf p di depan huruf H berasal dari kata potenz yang berarti pangkat atau eksponen. Oleh karena itu, pH dapat dikatakan sebagai pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen. Pada percobaan kali ini, akan menguji pH dari beberapa larutan dengan menggunakan kertas indikator universal. Adapun pengertian asam , basa dan pH adalah sebagai berikut:
*       Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pHlebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
*       Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
*       pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.[1]
     Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwap adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif"[4].
     Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimiabiologikedokteranpertanianilmu panganrekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.





3.  Alat dan Bahan
1.      Larutan HCl 0,1 M
2.      Larutan NaOH 0,1 M
3.      Kertas indikator universal
4.      Gelas kimia
5.      Pipet volume
4.  Langkah Kerja
1.      Masukkan 20 mL larutan HCl 0,1 M ke dalam gelas kimia.
2.      Uji pH setiap larutan dengan menggunakan kertas indikator universal.
3.      Tambahkan 10 mL larutan NaOH 0,1 M ke dalam larutan HCl.
4.      Uji pH larutan dengan menggunakan kertas indikator universal.
5.      Tambahkan lagi 10 mL larutan NaOH 0,1 M, kemudian kocok hingga tercampur merata.
6.      Uji pH larutan dengan menggunakan kertas indikator universal.
7.      Tambahkan lagi NaOH 0,1 M dengan interval 10 mL sampai total volume larutan NaOH yang dimasukkan 40 mL.

5.  Pengolahan Data
1.      Jelaskan nilai pH dari data pengamatan.
2.      Tuliskan persamaan  reaksi asam dan basa dari percobaan tersebut.

Data pengamatan :
No.
Campuran larutan asam + basa
Nilai pH


1.
20 mL HCl 0,1 M
1

2.
20 mL HCl 0,1 M  + 10 mL NaOH 0,1 M
14

3.
20 mL HCl 0,1 M  + 20 mL NaOH 0,1 M
13

4.
20 mL HCl 0,1 M  + 30 mL NaOH 0,1 M
14

5.
20 mL HCl 0,1 M  + 40 mL NaOH 0,1 M
9


1)      Nilai pH dari data pengamatan

ü  Larutan HCl diuji dengan menggunakan kertas lakmus. Dengan hasil seperti berikut :
Lakmus biru à merah
Lakmus merah
à merah , sehingga larutan HCl merupakan senyawa asam.
kemudian diuji pH larutan dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 1.
ü  Larutan NaOH diuji dengan menggunakan kertas lakmus. Dengan hasil sebagai berikut :
Lakmus biru à biru
Lakmus merah
à biru, sehingga larutan NaOH merupakan senyawa basa.
kemudian diuji pH larutan 10 mL HCl dengan 10 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 14.
ü  Selanjutnya ditambahkan 10 mL Larutan NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran sebelumnya , kemudian diuji pH larutan 10 mL HCl dengan 20 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 13.
ü  Kemudian ditambahkan lagi 10 mL NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran sebelumnya, dan di uji pH larutan 10 mL HCl dengan 30 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 14.
ü  Ditambahkan lagi 10 mL NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran sebelumnya, dan di uji pH larutan 10 mL HCl dengan 40 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 9.

2)      Persamaan reaksi asam dan basa:
HCl(aq) + NaOH(aq)                    NaCl(aq) + H2O(l)

6.  Kesimpulan
Berdasarkan penelitian/percobaan yang telah dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan kesimpulan yaitu sebagai berikut.
*       Nilai pH dari larutan asam kurang dari 7.
*       Nilai pH larutan basa lebih dari 7.
*       Nilai pH larutan netral yaitu 7.

7.  Saran
Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini harus lebih ditingkatkan terutama dalam bidang ketersediaan alat bantu penelitian/percobaan. Dengan lengkap dan memadainya alat-alat bantu penelitian/percobaan maka konsentrasi siswa akan lebih terfokuskan sehingga hasil yang ingin dicapai selama penelitian/percobaan akan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan selain itu dapat memberi manfaat dan pengetahuan yang lebih banyak mengenai penelitian/percobaan.




8.  Daftar Pustaka
Sutresna, Nana.2012.Advanced Learning Chemistry 2B.Bandung : Grafindo Media Pratama.

0 komentar:

Post a Comment