1.
Tujuan Percobaan
Mereaksikan
larutan asam dan larutan basa.
2. Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menggunakan
zat yang bersifat asam, basa, maupun netral. Contoh zat-zat asam atau
mengandung asam adalah larutan cuka, air aki, dan jeruk. Contoh zat-zat basa
atau yang mengandung basa adalah air kapur, sabun, larutan soda, dan detergen.
Contoh zat-zat yang bersifat netral atau mengandung zat netral antara lain
gula, garam dapur dan alkohol.
Salah satu cara yang paling sederhana untuk menentukan
suatu zat bersifat asam atau basa adalah dengan mencicipinya. Ketika mencicipi
rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika
mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun
sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan
mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang
berbahaya.
Menurut Arrhenius, asam yang dilarutkan ke dalam air
akan melepaskan ion H+. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
jumlah ion H+ yang ada dalam larutan dapat
digunakan untuk meyatakan derajat keasaman. Berdasarkan kenyataan itu, seorang
kimiawan Denmark yang bernama Sorensen (1888-1939) mengusulkan konsep pH untuk
menyatakan konsentrasi ion H+. Huruf p di depan huruf H berasal dari
kata potenz yang berarti pangkat atau eksponen. Oleh karena itu, pH dapat
dikatakan sebagai pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen. Pada percobaan kali
ini, akan menguji pH dari beberapa larutan dengan menggunakan kertas indikator
universal. Adapun pengertian asam , basa dan pH adalah sebagai berikut:
Asam
Asam (yang sering
diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pHlebih
kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka)
dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat
berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat
bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air
mengalir sampai benar-benar bersih.
Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual)
dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang
digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium
hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa
lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
pH
pH adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+)
yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional.[1]
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti
makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan
mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat),
yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang
juga berarti pangkat)[3], dan ada
pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan
sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwap adalah
sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif"[4].
Air murni bersifat
netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan
pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran
pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri
pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan),
dan oseanografi. Tentu saja
bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi
yang lebih rendah.
3. Alat
dan Bahan
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Kertas indikator universal
4. Gelas kimia
5. Pipet volume
4. Langkah
Kerja
1. Masukkan 20 mL larutan HCl 0,1 M ke dalam
gelas kimia.
2. Uji pH setiap larutan dengan menggunakan
kertas indikator universal.
3. Tambahkan 10 mL larutan NaOH 0,1 M ke dalam
larutan HCl.
4. Uji pH larutan dengan menggunakan kertas
indikator universal.
5. Tambahkan lagi 10 mL larutan NaOH 0,1 M,
kemudian kocok hingga tercampur merata.
6. Uji pH larutan dengan menggunakan kertas
indikator universal.
7. Tambahkan lagi NaOH 0,1 M dengan interval 10
mL sampai total volume larutan NaOH yang dimasukkan 40 mL.
5. Pengolahan
Data
1. Jelaskan nilai pH dari data pengamatan.
2. Tuliskan persamaan reaksi asam dan basa dari percobaan tersebut.
Data pengamatan :
No.
|
Campuran larutan asam + basa
|
Nilai pH
|
|
1.
|
20 mL HCl
0,1 M
|
1
|
|
2.
|
20 mL HCl
0,1 M + 10 mL NaOH 0,1 M
|
14
|
|
3.
|
20 mL HCl
0,1 M + 20 mL NaOH 0,1 M
|
13
|
|
4.
|
20 mL HCl
0,1 M + 30 mL NaOH 0,1 M
|
14
|
|
5.
|
20 mL HCl
0,1 M + 40 mL NaOH 0,1 M
|
9
|
1) Nilai pH dari data pengamatan
ü
Larutan HCl diuji
dengan menggunakan kertas lakmus. Dengan hasil seperti berikut :
Lakmus biru à
merah
Lakmus merah à merah , sehingga larutan HCl merupakan senyawa asam.
kemudian diuji pH larutan dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 1.
Lakmus merah à merah , sehingga larutan HCl merupakan senyawa asam.
kemudian diuji pH larutan dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 1.
ü
Larutan NaOH
diuji dengan menggunakan kertas lakmus. Dengan hasil sebagai berikut :
Lakmus biru à
biru
Lakmus merah à biru, sehingga larutan NaOH merupakan senyawa basa.
kemudian diuji pH larutan 10 mL HCl dengan 10 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 14.
Lakmus merah à biru, sehingga larutan NaOH merupakan senyawa basa.
kemudian diuji pH larutan 10 mL HCl dengan 10 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 14.
ü
Selanjutnya
ditambahkan 10 mL Larutan NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran
sebelumnya , kemudian diuji pH larutan 10 mL HCl dengan 20 mL NaOH dengan
menggunakan indikator universal, dengan hasil pH 13.
ü
Kemudian
ditambahkan lagi 10 mL NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran sebelumnya,
dan di uji pH larutan 10 mL HCl dengan 30 mL NaOH dengan menggunakan indikator
universal, dengan hasil pH 14.
ü
Ditambahkan lagi
10 mL NaOH dan dicampurkan dengan larutan campuran sebelumnya, dan di uji pH
larutan 10 mL HCl dengan 40 mL NaOH dengan menggunakan indikator universal, dengan
hasil pH 9.
2) Persamaan reaksi asam dan basa:
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) +
H2O(l)
6. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian/percobaan yang
telah dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Nilai pH dari larutan asam kurang dari 7.
Nilai pH larutan basa lebih dari 7.
Nilai pH larutan netral yaitu 7.
7. Saran
Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini harus lebih
ditingkatkan terutama dalam bidang ketersediaan alat bantu
penelitian/percobaan. Dengan lengkap dan memadainya alat-alat bantu
penelitian/percobaan maka konsentrasi siswa akan lebih terfokuskan sehingga
hasil yang ingin dicapai selama penelitian/percobaan akan maksimal dan sesuai
dengan yang diharapkan selain itu dapat memberi manfaat dan pengetahuan yang
lebih banyak mengenai penelitian/percobaan.
8. Daftar
Pustaka
Sutresna,
Nana.2012.Advanced Learning Chemistry 2B.Bandung : Grafindo Media Pratama.
0 komentar:
Post a Comment