GREEN COMPUTING
Cikal bakal Green Computing dimulai
pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program
Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi
energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah
Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke
bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk
computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup),
social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact
(pengaruh lingkungan).
Para peneliti mengurai definisi Green
Computing dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kita bisa lihat dari
beberapa di bawah:
·
How
to use your computer more sustainably (Young Yi)
·
Information
technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara
Chantatub)
·
The
study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M.
Al-Ghofaili)
·
Reduce
the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)
Lima kata kunci yang muncul dari
beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi
efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing
tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa
menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan
jelas manfaatnya.
Yang menarik bahwa laporan Gartner
tentang 10 teknologi strategis tahun 2008 (10 most strategic technologies for
2008), menempatkan isu teknologi Green Computing di nomor urut pertama. Tentu
kalau kita mau analisa lebih dalam, dari 10 teknologi tersebut, SOA dan Web 2.0
tetap mendominasi, meskipun terpecah di aspek misalnya Business Process
Modeling, Metadata Management, Virtualization 2.0, Mashup & Composite Apps,
Web Platform & WOA dan Social Software. Mungkin sedikit saya rangkumkan
tentang laporan Gartner Group ini sebagai berikut:
Green
IT: Fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan
efisiensi energi dan kerja
Unified Communications: Konsentrasi ke
migrasi PBX ke VoIP
Business Process Modeling: Era baru setelah
UML, Use Case Diagram tidak mencukupi untuk menggambarkan business process yang
lebih kompleks. Business Process Modeling Notation (BPMN) dan berbagai approach
mulai bermunculan
Metadata Management: Khususnya teknologi enterprise untuk manajemen data
produk dan pelanggan. Bagian penting dari SOA.
Virtualization 2.0: Ketika virtualisasi
adalah utilisasi server dan implementasi aplikasi, virtualisasi 2.0 akan
membantu kita mengarahkan kekuatan teknologi untuk proses otomasi yang lebih
sempurna.
Mashup & Composite Apps: Mashups and
composite applications akan menghubungkan intranet korporasi bergaya Web 2.0
dengan internet publik. Diramalkan gartner akan mendominasi model pengembangan
aplikasi enterprise mulai tahun 2010.
Web Platform & WOA: Kombinasi dari
Software as a service (SaaS) dan SOA akan menghasilkan Web Oriented
Architecture (WOA). Kadang disebut juga dengan istilah cloud computing
Computing Fabric: Ambil beberapa server
blade, koneksikan semuanya dengan intelligent interconnect, dan tampilkan dalam
bentuk single operating system image. Itulah “computing fabric“. Tren akan
terus berkembang di era ke depan.
Real World Web: Peralatan GPS yang semakin
bervariasi dan built-in pada PDA, handphone dan iPhone akan membuat banyak
perusahaan bisa memberikan layanan (aplikasi dan data) kepada kita sesuai
dengan lokasi kita saat ini
Social Software: Aplikasi social networking
akan menuju ke enterprise dan internet korporasi.
TIPS GREEN COMPUTING
1.
Green Computing on PC
·
Laptop
hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya
menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
·
Coba
upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena
kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya
tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal
tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
·
Menggunakan
PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses
recycle
·
Matikan
komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan
mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
·
Screen
saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen
saver
·
Pilih
virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
·
Pilih
peripheral berlogo energy star
·
Catat
bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi,
Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi)
·
Jangan
cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah
tidak digunakan
2.
Green Computing on Laptop
·
Gunakan
power saving setting
·
Kurangi
penggunaan backlight
·
Atur
layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
·
Matikan
bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
·
Lepas
kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
·
Kecilkan
volume suara dan kontras layar
·
Minimalisir
penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
·
Upgrade
RAM sebelum ganti laptop
·
Jangan
cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah
tidak digunakan
3.
Green Computing on Paperless Method
Usahakan menggunakan paperless method
untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint.
Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System,
Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.
4.
Green Computing on Paperless Education
Hindari kertas, gunakan file
elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas. Lupakan cara
konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi
dan assessment. Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung
pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green
Computing!
5.
Green Computing on Paperless Branding and Marketing
Lupakan kartu nama, CV, koran dan
majalah untuk personal brandingLakukan blogging untuk personal branding,
marketing, bisnis bahkan influencing people. Manfaatkan google sebagai kurir
dan salesman kita dalam marketing dan branding
DNA COMPUTING
DNA
computing adalah suatu bentuk komputasi yang menggunakan DNA , biokimia dan
biologi molekular , bukanberbasis silikon seperti konvensional komputer
teknologi . komputasi DNA (atau lebih umum komputasi biomolekuler )
adalah mengalami pengembangan yang cepat di wilayah lintas disiplin.
Penelitian dan pembangunan ini menyangkut teori, eksperimen dan aplikasi
komputasi DNA.
Bidang
ini pada awalnya dikembangkan oleh Leonard Adleman dari Universitas Southern
California , pada 1994 . Adleman menunjukkan bukti dari konsep penggunaan DNA
sebagai bentuk perhitungan yang memecahkan tujuh-titik masalah jalan Hamilton .
Sejak awal percobaan Adleman, kemajuan telah dibuat dan berbagai mesin Turing
telah terbukti dibuat.
Pada
tahun 2002, peneliti dari Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel,
meluncurkan mesin komputasi molekul diprogram terdiri dari enzim dan molekul
DNA, bukan microchip silikon. Pada tanggal 28 April 2004, Ehud Shapiro ,
Yaakov Benenson, Binyamin Gil, Uri Ben-Dor, dan Rivka Adar di Institut Weizmann
diumumkan dalam jurnal Nature bahwa mereka telah membuat komputer DNA
digabungkan dengan modul input dan output yang secara teoritis akan mampu
mendiagnosis kanker aktivitas dalam sel, dan melepaskan obat anti kanker
atas hasil diagnosis.
Pada
tahun 2009, sistem biocomputing yang digabungkan dengan chip silikon berbasis
standar untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini, enzim yang didasarkan
sistem logika OR-Reset/AND-Reset dicapai dengan menggunakan efek medan chip
Silicon. kemajuan ini dapat menghasilkan potensi yang besar dalam bidang
Biologi sintetik, dan Rekayasa Biomedis, karena menandai integrasi dan
elektro-mekanik sistem biologi pada tingkat sub-seluler.
Komputasi
DNA pada dasarnya sama dengan dalam paralel komputasi yang mengambil
keuntungan dari berbagai molekul DNA untuk mencoba berbagai kemungkinan
sekaligus.
Komputasi
DNA juga menawarkan konsumsi daya yang jauh lebih rendah dibandingkan komputer
silikon tradisional. DNA menggunakan adenosin trifosfat (ATP) sebagai bahan
bakar untuk memungkinkan ligasi atau sebagai alat untuk pemanasan untai yang
menyebabkan pemisahan. Untai hibridisasi dan hidrolisis tulang punggung
DNA dapat terjadi secara spontan, didukung oleh energi potensial yang tersimpan
dalam DNA. Konsumsi dua molekul ATP membebaskan 1,5 x 10 -19 J.
Bahkan dengan sejumlah besar transisi per detik menggunakan dua molekul ATP,
output daya masih rendah. Misalnya, laporan Kahan 109 transisi per detik dengan
konsumsi energi 10 -10 W, [9] dan juga Shapiro dalam sistem laporannya
memproduksi 7,5 x 10 11 output dalam 4000 detik mengkonsumsi energi 10
-10 ~ W.
Untuk
masalah khusus tertentu, komputer DNA yang lebih cepat dan lebih kecil dari
komputer lain telah dibuat selama ini. perhitungan matematis tertentu telah
dibuktikan untuk bekerja pada komputer DNA.Sebagai contoh, Aran Nayebi telah
memberikan skala umum implementasi algoritma perkalian Strassen’s matrikspada
komputer DNA.
Tapi komputasi DNA tidak menyediakan
kemampuan baru dari sudut pandang teori komputabilitas , penelitian yang
masalah adalah komputasi dipecahkan dengan menggunakan model yang berbeda dari
perhitungan. Sebagai contoh, jika ruang yang diperlukan untuk pemecahan masalah
tumbuh secara eksponensial dengan ukuran masalah ( EXPSPACE problems) pada
mesin von Neumann , hal ini masih tumbuh secara eksponensial juga dengan
ukuran masalah pada komputer DNA. Untuk masalah EXPSPACE sangat besar,
jumlah DNA yang dibutuhkan terlalu besar untuk praktis. ( komputasi DNA , di
sisi lain, tidak memberikan beberapa kemampuan baru yang menarik.)
Komputasi
DNA overlaps dengan ( tetapi berbeda dari) DNA nanotechnology. Komputasi
DNA yang terbaru menggunakan kekhususan Watson-Crick basepairing dan
sifat DNA lain untuk membuat struktur baru dari DNA. Struktur DNA
nanotechnology dapat digunakan untuk komputasi DNA, tapi DNA
nanotechnology tidak harus untuk itu. Selain itu, DNA komputasi dapat
dilakukan tanpa menggunakan jenis molekul dimungkinkan oleh DNA
nanoteknologi.
Ada
beberapa metode untuk membangun perangkat komputasi berdasarkan DNA,
masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Sebagian besar membangun
gerbang logika dasar ( DAN , ATAU , BUKAN ) yang berhubungan dengan logika digital
dari dasar DNA. metode – metode itu sebagai berikut :
DNAzymes
Catalytic
DNA ( deoxyribozyme or DNAzyme) mengkatalisis reaksi saat berinteraksi
dengan input yang sesuai, seperti pencocokan oligonukleotida . DNAzymes ini
digunakan untuk membangun gerbang logika analog dengan logika digital di
silikon, namun DNAzymes terbatas pada 1 -, 2 -, dan 3-input tanpa implementasi
saat ini untuk mengevaluasi laporan secara seri.
The
DNAzyme logic gate changes its structure when it binds to a matching oligonucleotide
and the fluorogenic substrate it is bonded to is cleaved free. The
DNAzymegerbang logika merubah struktur ini ketika mengikatnya untuk mecocokan
oligonukleotida dan substrat fluorogenic yang terikat untuk dipotong
bebas. Sementara bahan lain dapat digunakan, kebanyakan menggunakan model
berbasis substrat fluoresensi karena sangat mudah untuk mendeteksi, bahkan pada
batas molekul tunggal. Jumlah fluoresensi kemudian dapat diukur untuk
mengetahui adakah atau tidak reaksi terjadi . The DNAzyme yang berubah
kemudian “digunakan,” dan tidak dapat melakukan lagi apapun reaksi.
Karena itu, reaksi ini berlangsung di perangkat seperti tangki reaktor yang
diaduk kontinu, di mana produk yang lama akan dihapus dan molekul baru
ditambahkan.
Dua
DNAzymes sering digunakan adalah bernama E6 dan 8-17. keduanya populer karena
mengijinkan cleaving dari substrat di lokasi manapun yang berubah –
ubah . Stojanovic dan MacDonald telah menggunakan DNAzymes E6 untuk
membangun mesin Maya I dan Maya II. Stojanovic juga menunjukkan gerbang
logika menggunakan DNAzyme 8-17. Meskipun DNAzymes telah terbukti berguna
untuk membangun gerbang logika, mereka dibatasi oleh kebutuhan untuk kofaktor
logam untuk berfungsi, seperti Zn 2 + atau Mn 2 +, dan dengan demikian tidak berguna
di vivo.
Desain
yang disebut stem loop(terdiri dari untai tunggal DNA yang memiliki loop di
akhir) merupakan struktur dinamis yang membuka dan menutup ketika sepotong
rantai DNA ke bagian loop. Efek ini telah dimanfaatkan untuk membuat
beberapa gerbang logika . Gerbang logika ini telah digunakan untuk menciptakan
komputer Maya I dan II Maya yang bisa memainkan tic-tac-toe sampai batas
tertentu.
Enzymes (Enzim)
Enzim
DNA berbasis komputer biasanya dari bentuk yang sederhana mesin Turing ,yang
terdapat hardware analog(dalam bentuk enzim) dan perangkat lunak( dalam bentuk
DNA.)
Shapiro
menunjukkan komputer DNA menggunakan FokI enzim [10] dan diperluas pada
pekerjaannya dengan kegunaan untuk menunjukkan automata yang mendiagnosa dan
bereaksi terhadap kanker prostat : bawah ekspresi dari gen PPAP2B dan
GSTP1 dan diatas ekspresi PIM1 dan HPN. automatanya mengevaluasi ekspresi
gen masing-masing, satu gen pada satu waktu, dan pada diagnosis positif
kemudian membuat sebuah molekul untaian DNA tunggal (ssDNA) yang merupakan
antisense untuk MDM2 . MDM2 adalah represor dari protein 53.MDM2 adalah
penekan tumor. Pada diagnosis negatif itu memutuskan untuk merilis obat penekan
diagnosis positif, bukannya melakukan apa-apa. Sebuah batasan dari implementasi
ini adalah bahwa dua automata terpisah diperlukan, satu untuk mengelola
masing-masing obat. Seluruh proses evaluasi sampai pelepasan obat waktu sekitar
satu jam untuk menyelesaikan. Metode ini juga mengharuskan molekul
transisi serta enzim FokI untuk hadir. Persyaratan untuk aplikasi enzim
batas FokI in vivo, setidaknya untuk digunakan dalam “sel organisme tingkat
tinggi”. Hal ini juga harus menunjukkan bahwa ‘perangkat lunak’ molekul dapat
digunakan kembali dalam kasus ini.
Toehold
exchange ( pertukaran tumpuan )
DNA
komputer juga telah dibangun dengan menggunakan konsep pertukaran
tumpuan. Dalam sistem ini, sebuah untai DNA masukan mengikat ke akhir
pengikat( atau tumpuan), di lain molekul DNA, yang memungkinkan untuk
menggantikan untai segmen lain dari molekul. Hal ini memungkinkan
pembuatan komponen modular logika seperti AND, OR, dan gerbang TIDAK dan
penguat sinyal, yang bisa dihubungkan ke komputer. kelas komputer DNA
ini tidak memerlukan enzim atau kemampuan kimia DNA.
Algorithmic self-assembly ( algorithmic
perakitan diri )
DNA
nanoteknologi telah diterapkan untuk bidang terkait komputasi DNA. ujung DNA
dapat dirancang untuk mengandung ujung pengikat berganda dengan urutan dipilih
sehingga mereka bertindak sebagai ujung Wang . Sebuah array DX yang telah
ditunjukkan dapat merakit mengkodekan suatu XOR operasi; ini memungkinkan array
DNA untuk melaksanakan atomatic sel yang menghasilkan fraktal disebut
Sierpinski gasket . Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan dapat dimasukkan ke
dalam perakitan array DNA, meningkatkan cakupan periodik di luar array
sederhana.
Sumber
: http://dislack.wordpress.com/dna-computing/