Saturday, May 18, 2013

Laporan Kimia , Membuat Koloid dengan cara Dispersi





A.              Tujuan
Membuat Sistem koloid dengan cara dispersi

B.                Landasan Teori
. Pembuatan sistem koloid dilakukan dengan 2 cara utama, yaitu :
a.      Cara Dispersi
Dengan cara ini, partikel koloid diperoleh dengan cara memperkecil ukuran partikel dari suspensi kasar menjadi partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara dispersi, dapat dilakukan melalui beberapa metode yaitu :
·          Cara Mekanik.
Pembuatan koloid  secara mekanik dilakukan dengan cara menggerus / menghaluskan partikel-partikel kasar menjadi partikel-partikel halus. Selanjutnya, didispersikan ke dalam medium pendispersi. Pada umumnya ke dalam sistem koloid yang terbentuk; ditambahkan zat penstabil yang berupa koloid pelindung. Zat penstabil ini berfungsi untuk mencegah terjadinya koagulasi.
Contoh :
Sol belerang dapat dibuat dengan cara menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan zat inert ( misalnya gula pasir ) kemudian mencampur serbuk halus tersebut dengan air.
·        Cara Peptisasi.
Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemecah ( zat pemeptisasi ). Zat pemeptisasi akan memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Istilah peptisasi dihubungkan dengan istilah peptonisasi yaitu proses pemecahan protein ( polipeptida ) dengan menggunakan enzim pepsin sebagai katalisatornya.
Contoh :
o  Agar-agar dipeptisasi oleh air
o  Nitroselulosa oleh aseton
o  Karet oleh bensin
o  Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S
o  Endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.

·        Cara Busur Bredig.
Cara ini digunakan untuk membuat sol-sol logam ( koloid logam ). Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi.
Kemudian dialiri arus listrik yang cukup kuat sehingga terjadi loncatan bunga api listrik. Suhu tinggi akibat adanya loncatan bunga api listrik mengakibatkan atom-atom logam akan terlempar ke dalam medium  pendispersi ( air ), lalu atom-atom tersebut akan mengalami kondensasi sehingga membentuk suatu koloid logam.
Jadi, cara busur Bredig merupakan gabungan antara cara dispersi dan kondensasi.
Contoh : Pembuatan sol platina dalam sol emas.
·        Cara Homogenisasi.
Adalah suatu cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran partikel koloid.
Cara ini banyak dipakai untuk membuat koloid jenis emulsi, misalnya susu.
Pada pembuatan susu, ukuran partikel lemak pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid. Caranya dengan melewatkan zat tersebut melalui lubang berpori bertekanan tinggi. Jika partikel lemak dengan ukuran partikel koloid sudah terbentuk, zat tersebut kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersinya.
·        Cara Dispersi dalam Gas.
Pada prinsipnya, cara ini dilakukan dengan menyemprotkan cairan melalui atomizer.
Menggunakan sprayer pada pembuatan koloid tipe aerosol, misalnya obat asma semprot, hair spray dan parfum.
 b.            Cara Kondensasi
Dengan cara ini, partikel larutan sejati ( molekul atau ion ) bergabung membentuk partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : cara kimia dan fisika.
 i.  Cara Kimia.
Adalah cara pembuatan partikel koloid dari partikel larutan sejati melalui reaksi kimia meliputi :
·         Reaksi Hidrolisis.
Adalah reaksi yang terjadi antara garam dengan air. Contoh : reaksi pembentukan sol Fe(OH)3
·        Reaksi Substitusi.
o     Pembuatan sol AgCl.
o     Pembuatan sol belerang.
o     Pembuatan sol As2S3
Melalui reaksi dekomposisi rangkap = reaksi pertukaran ion, yaitu reaksi yang digunakan untuk membuat koloid dari zat-zat yang sukar larut.
·        Reaksi Redoks.
Adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
o     Pembuatan sol belerang.
o     Pembuatan sol emas.
                         ii.   Cara Fisika
Adalah cara pembuatan partikel koloid dengan cara mengkondensasikan partikel melalui :
·        Penggantian Pelarut.
  •  Pembuatan sol belerang.
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkohol hingga larutan menjadi jenuh. Selanjutnya, larutan jenuh yang terbentuk diteteskan ke dalam air sedikit demi sedikit.
  •  Pembuatan gel kalsium asetat.
Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi mudah larut dalam air. Oleh karena itu, gel kalsium asetat dibuat dengan cara melarutkan kalsium asetat dalam air sehingga membentuk larutan jenuh. Selanjutnya, larutan jenuh tersebut ditambahkan ke dalam alkohol hingga terbentuk gel.
  • Pembuatan sol damar.
Damar larut dalam alkohol, tetapi sukar larut dalam air. Mula-mula damar dilarutkan dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjutnya, larutan jenuh tersebut ditambah air hingga diperoleh sol damar.
  • ·Pengembunan Uap.
Sol raksa ( Hg ) dibuat dengan cara menguapkan raksa. Setelah itu, uap raksa dialirkan melalui air dingin hingga akhirnya diperoleh sol raksa.

C.                Alat dan Bahan
a)    Alat
·        Gelas kimia
·        Tabung reaksi/rak
·        Spiritus
·        Lumpang
·        Penjepit tabung reaksi
·        Senter

b)   Bahan :
·          Air suling/air biasa
·          Serbuk belerang
·          Gula pasir
·          Agar-agar
·          Minyak tanah
·          Detergen
·          Kertas saring
·          Susu sachet

D.               Cara Kerja
a.      Pembuatan sol belerang
-        Campur 1 sendok gula dan 1 sendok belerang dalam lumpang, gerus sampai halus
-        Ambil 1 sendok teh campuran tersebut, campur dengan 1 sendok gula,gerus
-        Lanjutkan cara tersebut sampai 4 kali
-        Tuangkan sedikit campuran yang terakhir dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air, aduk!
-        Jika masih ada endapan, saring!
b.     Pembuatan sol/Gel agar-agar
-        Isi tabung reaksi dengan air suling, tambah seperti 1/3 tabung
-        Tampah 1 sendok agar-agar dan aduk, panaskan sampai mendidih sol agar-agar
-        Dinginkan campuran tersebut gel agar-agar
c.      Pembuatan emulsi minyak dan air
-        Masukkan 50 ml air dan 1 ml minyak tanah dalam tabung reaksi, guncangkan!
-        Masukkan 50 ml air, 1 ml minyak tanah dan 1 ml larutan sabun dalam tabung reaksi lain, guncangkan!
d.     Pembuatan air dan susu
-        Masukkan 50 ml air dan 1 ml susu sachet dalam tabung reaksi, guncangkan!


E.          Hasil percobaan
a.      Pembuatan sol belerang
Campurkan belerang dengan gula, kemudian digerus sampai halus lalu ambil sebagian dari campuran dan menambah gula, kemudian digerus lagi sampai halus (sebanyak 4 kali) dan campuran yang terakhir diambil satu sendok lalu campur dengan air sebanyak 50 mL, kemudian jika ada endapan maka kita melakukan penyaringan dengan kertas saring.
b.     Pembuatan sol/gel agar-agar
Campurkan air dengan 1 sendok spatula agar-agar dalam tabung reaksi, kocokkan kemudian panaskan dengan spiritus sampai mendidih menjadi sol agar-agar setelah itu dinginkan maka akan menjadi gel agar-agar.
c.      Pencampuran minyak dan air
Campurkan air 5 ml dan minyak tanah 1 ml dalam tabung reaksi kemudian kocok dan setelah itu akan terlihat ada batas antara minyak dengan air  yang terjadi karena tidak ada zat emulgator.
d.     Pencampuran minyak, air, dan sabun
Campurkan air 5 ml, minyak tanah 1 ml, dan detergen dalam tabung reaksi yang lain kemudian kocok sampai minyak tanah tidak terlihat lagi hal ini terjadi karena ada zat emulgator yaitu detergen .
e.     Pencampuran air dan susu
Campurkan air 5 ml dan susu dalam tabung reaksi yang lain kemudian kocok sampai susu dan air menyatu.
F.                Pertanyaan dan diskusi
1.     Apa fungsi gula dalam pembuatan sol belerang?
2.     Apa yang terjadi jika suspensi agar-agar dipanaskan?
3.     Mengapa air tidak bercampur dengan minyak?
4.     Apa fungsi sabun dalam pembuatan emulsi minyak dengan air?
5.     Mengapa proses percobaan diatas digolongkan sebagai cara dispersi?

G.               Jawaban
1.      Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat antara sol belerang dengan air. Zat emulgator, artinya mengikat partike-partikel koloid hidrofob agar tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan (menyatukan) atau zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi. Dapat juga gula itu berfungsi menjadi jembatan antara sol belerang dan air. Selain menjadi jembatan gula juga menjadi pengatur pemcampuran sol belerang dan air dalam pembuatan sol belerang yang dilakukan.
2.     Yang terjadi jika suspensi agar-agar dipanaskan maka akan terdapat gelembung-gelembung gas, karena agar-agar mendidih. Selain itu akan tercampur antara padatan agar-agar dengan air, jika didiamkan atau didinginkan dalam suhu kamar maka padatan agar-agar akan mengeras  dan terdapat efek tyndall walaupun tidak jelas.
3.     Minyak dan air tidak dapat bersatu karena massa jenis air lebih besar di banding. Selain itu, Minyak tanah dan air tidak dapat tercampur karena disebabkan air merupakan larutan yang bersifat polar, sedangkan minyak tanah merupakan larutan yang bersifat non polar. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa larutan yang bersifat polar dan larutan yang bersifat non polar tidak dapat tercampur menjadi satu. Maka untuk dapat “ mendamaikan ” air dan minyak tanah , maka harus ada zat yang berfungsi sebagai “ penghubung ” antara kedua larutan ini. Zat penghubung ini harus berasal dari zat yang memiliki gugus polar ( gugus yang dapat larut di dalam air ) dan juga harus ada zat penghubung yang berasal dari zat yang memiliki gugus non polar ( gugus yang dapat larut di dalam minyak tanah ). Sehingga zat penghubung tersebut dapat mendamaikan dan air dapat tercampur dengan minyak tanah begitupun dengan minyak tanah dapat tercampur dengan air.
4.    Fungsi detergen dalam pembuatan emulsi minyak tanah dan air adalah sebagai zat emulgator antara minyak tanah dengan air. Zat emulgator, artinya mengikat partike-partikel koloid hidrofob agar tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan (menyatukan) atau zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi atau untuk menstabilkan dan menyatukan air dengan minyak tanah . Dapat juga detergen itu berfungsi menjadi jembatan antara minyak tanah dan air. Selain menjadi jembatan detergen juga menjadi pengatur pemcampuran minyak tanah dan air dalam pembuatan emulsi minyak dan air yang dilakukan.
5.       Karena proses percobaan di atas menghaluskan partikel dispersi menjadi partikel berukuran koloid, sedangkan yang dimaksud dispersi, yaitu mengubah partikel-partikel suspensi menjadi koloid. Selain itu secara dispersi karena merupakan cara mekanik yang melakukan pengerusan dari partikel kasar sol belerang menjadi pertikel kecil campuran gula dan sol belerang.

H.              Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat dilihat bahwa campuran yang sangat nampak efek tyndallnya adalah campuran agar-agar dengar air yang telah dipanaskan sebelumnya. Dan yang tidak nampak efek tyndallnya adalah campuran gula dengan air karena gula tidak termasuk koloid dan hanya memliki satu fase dispersi sehingga efek tyndallnya tidak nampak.
I.                   Saran
Dalam melakukan percobaan dengan bahan yang berbahaya seperti belerang, harus berhati-hati. Karena apabila terkena kulit maka akan terjadi iritasi. Dan setelah melakukan kegiatan, ada baiknya mencuci tangan dengn sabun.
J.                  Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2011. Advanced Learning Chemistry 2A For Grade XI Senior High School. Bandung: GRAFINDO MEDIA PRATAMA.
Utami, Budi. d.k.k..2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: PT Gendarin Indonesia.


0 komentar:

Post a Comment